Senin, 16 September 2019

Ikatan dan Unsur Kimia


Ok, kita sambung yaa blog kita. Di blog kali ini akan membahas sambungan materi minggu lalu.
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih kuat daripada ikatan "kuat" yang paling lemah. Jari-jari atomik dan dionik. Jari-jari secara eksperimen merupakan separuh jarak antar inti atom. Jari-jari kovalen secara eksperimen mendefinisikan separuh jarak atom logam antara separuh jarak atom logam antara  dua atom yang sama terkait secara bersama oleh ikatan kovalen. Jari-jari ionik berkaitan dengan jarak antara 2 inti yang terhubung oleh ikatan elektrosatatik antara anion dan kation masing-masing unsur.
Untuk menyusun pokok bahasan  akan ditinjau 3 jenis utama dari ikatan:
1.Ikatan kovalen polar.
2.Ikatan kovalen nonpolar
3.Ikatan ion.

A. ikatan kovalen polar

ikatan kovalen memiliki keelektronegatifan yang sama besar, maka tidak akan mengakibatkan pengutuban atau polarisasi muatan. Hal ini kemudian dinamakan sebagain ikatan kovalen nonpolar.
Contoh ikatan kovalen nonpolar: I2, Br2, H2, N2
Misalnya pada I2 dimana elektron digunakan oleh dua inti atom I. Oleh karena keelektronegatifannya sama besar, maka tidak terjadi pengutuban atau polarisasi. Perhatikan gambar di bawah ini.
contoh ikatan kovalen non polar
B. Ikatan kovalen polar
Sebuah senyawa terjadi ikatan kovalen polar apabila ada perbedaan kelektronegatifan yang mengakibatkan terjadinya pengutuban muatan. Misalnya pada senyawa HF dimana elektron bersamanya digunakan secara tidak seimbang oleh kedua inti atom H dan inti atom F.
Perhatikanlah gambar berikut ini.
contoh ikatan kovalen pola
 C. Ikatan Ion
Ikatan ion terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. 
Contoh ikatan ion: NaCl

Faktor Geometri
Jari-jari dan kekuatan menarik elektron atom atau

Minggu, 08 September 2019

Kimia dasar2
Partikel Penyusun Atom

Pada blog kali ini akan melanjutkan materi dari blog sebelumnya mengenai Atom.
Sifat dan kelakuan atom pada dasarnya merupakan perwujudan dari sifat susunan zat di dalam atom.



1. Penemuan elektron                            
Tonggak sejarah perkembangan teori atom selanjutnya dimulai dari penemuan hukum Faraday yang diperoleh melalui percobaan elektrolisis. Dari hukum tersebut disimpulkan bahwa terdapat kaitan antara satuan muatan listrik dengan massa zat yang dihasilkan pada kedua elektroda. Berdasarkan percobaan Faraday tersebut, G. Jhonstone Stoney(1891) mengusulkan bahwa muatan listrik terdapat dalam satuan diskrit yang disebut elektron dan satuan ini berkaitan dengan atom. Sifat ilmiah elektron diperjelas lebih lanjut oleh Thompson melalui percobaan tabung pengawa muatan listrik yang menghasilkan sinar katoda. Karakteristik sinar katoda, yaitu bergerak melalui garis lurus, memiliki massa yang lebih ringan dari atom, mengalami pembelokan oleh medan magnet atau medan listrik, serta tidak bergantung pada jenis gas pengisi tabung dan material logam katoda. Dari karakteristik tersebut, Thompson menyimpulkan bahwa sinar katode pada hakekatnya adalah berkas partikel bermuatan negatif yang disebut elektron dan merupakan partikel penyusun atom secara universal.                                   
 2. Penemuan proton                              

Elektron yang bermuatan negatif merupakan partikel dasar penyusun atom, sedangkan zat pada dasarnya tidak bermuatan (netral, sehingga partikel lain penyusun atom haruslah suatu partikel bermuatan positif. Adanya partikel bermuatan positif dibuktikan dengan percobaan pada tabung pengawa muatan listrik dengan menggunakan katoda yang berlubang-lubang dan pada bagian belakang katoda tersebut terdapat lapisan yang dapat berluminisensi. Dari percobaan ini dapat diidentifikasi adanya arus partikel  bermuatan positif yang bergerak berlawanan arah dengan sinar katoda. Berkas partikel positif tersebut kemudian disebut sebagai sinar anoda atau sinar terusan(Canal Rays).                                           Besarnya angka banding muatan terhadap massa sinar terusan, ternyata bervariasi bergantung pada jenis gas pengisi lubang pengawa muatan listrik tersebut dan nilainya selalu jauh lebih kecil dari nilai e/m elektron.                                                                         
3. Penemuan neutron                          

Rutherford mengemukakan bahwa jika atom hanya terdiri atas proton dan elektron dalam junlah yang sama, dan massa atom hanya ditentukan oleh junlah massa proton karena massa elektron sangat kecil, maka massa atom tersebut hanya sekitar setengah dari massa atom relatif yang telah diketahui sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 1920, Rutherford meramalkan bahwa dalam atom terdapat partikel netral yang bermassa sama dengan massa proton. Pada tahuj 1932, ramalan rutherford tersebut dapat dibuktikan ileh J. Chadwick yang menembaki Berilium dengan partikel a(alpha) dan menghasilkan partikel energetik tidak bermuatan dan memiliki massa sedikit lebih besar dari proton. Partikel tersebut kemuadian disebut neutron.      
                                                Bilangan Kuantum                               k
Setiap elektron ditetapkan dari keempat bilangan kuantumnya yang berkaitan dengan energi, orientasu kruangnya, dan kemungkinan interaksinya dengan lain.                                                                               
*Bilangan kuantum utama(n)        

Bilangan kuantum ini memberikan lokasi dan energi suatu elektron dan merupakan ukuran dari volume efektif awan elektron. Dengan meningkatnya nilai n, semakin jauh dari inti, energi membesar. Nilai n menyatakan kulit elektron, n=1 disebut kulit K, n=2 disebut kulit L, n=3 disebut kulit M, n=4 disebut kulit N,dst.                                                

*Bilangan kuantum azimut atau orbital                                                   

Setiap kulit terdiri atas satu atau lebih subkulit. Jumlah subkukit dalam satu kulit ditentukan oleh nilai n dari kukit tersebut, misalnya nilai K, n=1, hanya memiliki satu subkulit. Sedangkan L memiliki 2 subkulit, kukit M memiliki 3 subkulit, dst. Subkulit-subkulit tersebut dibedakan oleh nilai bilangan kuantum azimut yang juga menentukan bentuk-bentuk orbital. Nilai-nilai bilangan kuantum azimut berupa integer positif termasuk nol sampai dengan (n-1). Nilai l= 0,1,2,3,4,5,6,7, biasanya dunyatakan dengan simbol huruf berturut-turut s,p,d,f,g,h,i,j. Empat hurf pertama diambil dari huruf pertama kata sharp, principal, diffuse, dan fundamental yaitu kata yang menjelaskan jenis-jenis spektra pada spektrum atom logam alkali, sedangkan lambang huruf selanjutnya mengikuti urutan abjad. 



*Bilangan kuantum magnetik(m)    

Satu kulit terdiri atas satu atau lebih subkulit dan setiap sebkulit terdiri atas satu atau lebih orbital. Jumlah orbital dalam satu kulit(dengan bilangan kuantum utama n) adalah n. Orbital yang ada dalam satu subkulit dengan bilangan kuantum azimut l, memiliki bilangan kuantum magnet -l, -(l-1), -(l-2), -1, 0, 1, ....(l-1), l. Dua orbital dalam kulit yang sama memiliki nila n dan l yang identik, tetapi harus memiliki nilai m yang berbeda. Nilai m menentukan aeah orbital relatif terhadap medan magnet terapan.                             

*Bilangan Kuantum Spin(s)        

 Bilangan kuantum ini menyatakan arah putaran elektron pada porosnya, searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Hal ini dinyatakan dengan nilai 1/2 atau -1/2. Suatu orbital dapat diisi dengan  maksimum dua elektron dengan arah spin berlawanan. Hal ini sesuai dengan prinsip Larangan Pauli.

Daftar pustaka:
https://images.app.goo.gl/Us4pPQeAwDqQRHys
https://images.app.goo.gl/21CChaAXz5oXJk56A
https://images.app.goo.gl/cwEftMCy95gYt6wAA
https://images.app.goo.gl/z8kDgubRjwrFE9Nd8
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2F2.bp.blogspot.com%2F-nyz_pO8WCnc%2FV5jNS_A8ATI%2FAAAAAAAAD4E%2FZMK10SjJueg5E9E_L4TNL_8A4_Y8JJNawCLcB%2Fs1600%2Fpartikel_dasar_penyusun_atom_kokim.png&imgrefurl=https%3A%2F%2Fkonsep-kimia.blogspot.com%2F2016%2F07%2Fpartikel-dasar-penyusun-atom-dan-lambang-atom.html&tbnid=7ClBX1IEIhfcZM&vet=1&docid=7hIG-Dh1bL69IM&w=529&h=159&q=partikel%20penyusun%20atom&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim